Jumat, 31 Desember 2010

SITUASI JALANAN MENJELANG AWAL TAHUN 2011


Bandung, 31/12/2010, situasi di perempatan Ahmad Yani pada pukul 11:00, situasi jalanan dari arah jl. Jakarta menuju jl. Supratman cukup padat dengan kendaraan roda dua dan beberapa kendaraan roda empat, dan dari arah Kosambi yang hendak ke arah jl. Supratman dan ke arah jl .Ahmad Yani juga di padati kendaraan menjelang detik-detik memasuki tahun 2011, tetapi dari arah jl. Supratman terlihat tidak terlalu banyak kendaraan roda empat dan hanya beberapa kendaraan roda dua, dikarenakan pusat keramaian menjelang tahun baru 2011 berada di daerah Gedung Sate dan sekitar Monumen Pancasila.


oleh : Jufli Fauzi

Selasa, 09 November 2010

Maksud Menjual Mobil Berbuah Kecelakaan

BANDUNG,09/11/2010. terjadi kecelakaan antara angkot jurusan caheum - ciwastra dengan plat mobil D 1892 DG menghantam mobil sedan berwarna hijau dengan plat nomor Z 1498 KC dijalan Surapati pada pukul 11.20 wib.

Heritage of Bandung

BANDUNG,09/11/2010. Sejarah sebuah kota tidak hanya bisa ditelusuri dari perjuangan masyarakatnya. Selain melalui kondisi geologi, masih banyak saksi bisu lainnya yang bisa menceritakan perjalanan masa lalu sebuah kota, terutama ketika kota tersebut memasuki masa jaya.

Jalan Buah Batu Macet Oleh Uji coba " Contra Flow ".

BANDUNG,08/11/2010. Kemacetan terlihat jelas dijalan terusan jalan buah batu - margacinta - jalan raya bojong soang (gerbang tol buah batu ) atu disimpang pasar Kordon. ini disebabkan adanya uji coba jalur persimpangan terusan buah batu sampai ke gerbang tol buah batu, yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan yang sering kerap terjadi.

DAYA HIDUP KEBUDAYAAN SUNDA

   Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan suku bangsa di Indonesia yang berusia tua. Bahkan, dibandingkan dengan kebudayaan Jawa sekalipun, kebudayaan Sunda sebenarnya termasuk kebudayaan yang berusia relatif lebih tua, setidaknya dalam hal pengenalan terhadap budaya tulis. "Kegemilangan" kebudayaan Sunda di masa lalu, khususnya semasa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dalam perkembangannya kemudian seringkali dijadikan acuan dalam memetakan apa yang dinamakan kebudayaan Sunda.

        Kebudayaan Sunda yang ideal pun kemudian sering dikaitkan sebagai kebudayaan raja-raja Sunda atau tokoh yang diidentikkan dengan raja Sunda. Dalam kaitan ini, jadilah sosok Prabu Siliwangi dijadikan sebagai tokoh panutan dan kebanggaan urang Sunda karena dimitoskan sebagai raja Sunda yang berhasil, sekaligus mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya.






Dalam perkembangannya yang paling kontemporer, kebudayaan Sunda kini banyak mendapat gugatan kembali. Pertanyaan seputar eksistensi kebudayaan Sunda pun sering kali mencuat ke permukaan. Apakah kebudayaan Sunda masih ada? Kalau masih ada, siapakah pemiliknya? Pertanyaan seputar eksistensi kebudayaan Sunda yang tampaknya provokatif tersebut, bila dikaji dengan tenang sebenarnya merupakan pertanyaan yang wajar-wajar saja. Mengapa demikian? Jawabannya sederhana, karena kebudayaan Sunda dalam kenyataannya saat ini memang seperti kehilangan ruhnya atau setidaknya tidak jelas arah dan tujuannya. Mau dibawa ke mana kebudayaan Sunda tersebut?
Berkaitan erat dengan dua kemampuan terdahulu, kemampuan tumbuh dan berkembang kebudayaan Sunda juga dapat dikatakan memperlihatkan tampilan yang tidak kalah memprihatinkan. Jangankan berbicara paradigma-paradigma baru, iktikad untuk melestarikan apa yang telah dimiliki saja dapat dikatakan sangat lemah. Dalam hal folklor misalnya, menjadi sebuah pertanyaan besar, komunitas Sunda yang sebenarnya kaya dengan folklor, seberapa jauh telah berupaya untuk tetap melestarikan folklor tersebut agar tetap "membumi" dengan masyarakat Sunda.

        Kalaulah upaya untuk "membumikan" harta pusaka saja tidak ada bisa dipastikan paradigma baru untuk membuat folklor tersebut agar sanggup berkompetisi dengan kebudayaan luar pun bisa jadi hampir tidak ada atau bahkan mungkin, belum pernah terpikirkan sama sekali. Biarlah folklor tersebut menjadi kenangan masa lalu urang Sunda dan biarkanlah folklor tersebut ikut terkubur selamanya bersama para pendukungnya, begitulah barangkali ucap urang Sunda yang tidak berdaya dalam merawat dan memberdayakan warisan leluhurnya.

event tahunan ala anak death metal

Party death

Acara bagi penikmat musik death metal ini berjalan dengan mulus tanpa halangan baik secara teknis. Acara yang digelar pada tanggal 8 november 2010 di bougenvil (lembang) bertujuan untuk memper erat tali silaturahmi antara pencinta musik death metal yang satu dan yang lainnya."kami membuat acara ini tidak didasari atas mengejar keuntungan akan tetapi kami hanya ingin memper erat tali persaudaraan di komunitas death metal se-indonesia khususnya daerah bandung"ujar wandi"ketua penyelenggara acara.
 Acara ini dimeriahkan oleh band-band indie bandung dan adapun band yang berasal diluar kota bandung,seperti jakarta,banten dan surabaya.walaupun acara ini diselenggarakan dengan konsep yang sederhana akan tetapi acara ini terbilang sukses dan menarik masa yang banyak.
Acara ini dimeriahkan oleh band pendatang baru maupun band bintang tamu seperti necro terror,babi liar,manipulator.dsb

GEDUNG KESENIAN RUMENTANG SIANG

Bandung, Seperti halnya gedung Asia Africa Culture Centre (AACC) yang bekas gedung bioskop Majestic, gedung kesenian ini bekas gedung bioskop Rivoli, Gedung Kesenian Rumentang Siang di Jalan Baranang Siang No 2, dekat Pasar Kosambi. Pada masa itu, gedung kesenian yang baru ada adalah gedung Yayasan Pusat kebudayaan (YPK). Sebagai persembahan bagi para seniman, sebelum masa tugasnya berakhir, Gubernur Jawa Barat, Solihin GP membuatkan gedung kesenian Rumentang Siang di tahun 1975. "Gedung Rumentang Siang merupakan peninggalan dari gubernur Solihin GP untuk para seniman," jelas pengelola GK. Rumentang Siang, Cece Raksa, yang sudah ikut mengelola sejak gedung ini berdiri. Sebelum nama Rumentang Siang ditetapkan, nama Kandaga Bandung sempat dilontarkan oleh Walikota Bandung saat itu. Pada tahun 30’an, sudah banyak terdapat bangunan bioskop di Kota Bandung, salah satunya bernama Rivoli Theater yang berada di Kosambi. Setelah nasionalisasi, tepatnya pada awal tahun 60’an, Bioskop Rivoli yang telah menjadi milik Pemda berganti nama menjadi Gedung Kesenian Rumentang Siang, penyair, Wahyu Wibisana lah yang mengajukan nama Rumentang Siang. Dalam bahasa Sunda, Rumentang diambil dari kata rentang-rentang yaitu samar-samar terlihat dari kejauhan untuk mendekat, sedangkan siang berarti nyata. Setelah itu gedung ini mulai aktif menyelenggarakan pagelaran seni kontemporer maupun tradisonal. Ditempat ini anda dapat menyaksikan penampilan teater-teater di Bandung seperti Main Teater, Teater Sunda Kiwari, dan banyak lainnya.
Gambar.1 Gedung Kesenian Rumentang Siang

Secara keseluruhan, Rumentang Siang bisa diartikan ketika berbagai seniman dengan beragam kesenian dari berbagai daerah yang jauh masih samar-samar, tidak terlihat. Namun ketika ada GK. Rumentang Siang, keberadaan mereka dapat lebih nyata adanya, sejak pendiriannya hingga tahun 1982, berbagai kesenian unggulan daerah di gelar di tempat ini. Tak hanya itu, sampai tahun 2000, kerjasama kebudayaan dengan beberapa negara dijalin. Misalnya dengan Japan Foundation, British Council juga kedutaan besar Australia. Namun, alasan tak ada biaya serta kemunduran kondisi gedung membuat kerjasama itu tak lagi dilakukan. Sarana prasarana seperti kursi, sound system dan light sistem tak cukup memadai lagi. 

 
Kondisi Rumentang Siang berkapasitas 347 orang penonton. Dengan luas panggung 8 x 12 meter, sebenarnya kurang memenuhi syarat panggung sebuah pertunjukan. Diperlukan kedalaman panggung yang lebih dalam, hingga sekitar pertengahan tahun 2003, Rumentang Siang masih mendapat kucuran dana dari pemerintah provinsi. Kini, pengelolaan Rumentang Siang tidak mendapatkan perhatian optimal dari pemerintah. Untuk fisik bangunan, pengelolaan Rumentang Siang berada di bawah PT. Jasa Wisata, sementara untuk program dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung , dapat dikatakan Adat istiadat yang santun serta kebudayaan yang halus dan lembut memungkinkan setiap orang yang tinggal dikawasan Bandung untuk mengembangkan nilai-nilai seni yang ada didalam dirinya. Tak heran jika pada masa lalu di kota ini pula untuk pertama-kalinya diproduksi film pertama di Indonesia berjudul “Loetoeng Kasaroeng”  yang diputar perdana pada 31 Desember 1926 sampai 6 Januari 1927 di dua bioskop terkenal Elite dan Oriental Bioscoop (Majestic) di Kota Bandung, tidak salah jika Bandung juga dijuluki Kota Seniman, sebenarnya kita sebagai kaum muda yang memiliki darah Indonesia, tetap memperhatikan kebudayaan yang beragam-ragam dan tidak luput dengan tempat-tempat pergelaran kesenian tersebut.


Jufli Fauzi ( T2 )

BANJIR MENJADI HAL BIASA


Selasa, 09 November 2010, Hujan yang cukup deras menghujani sepanjang jalan bandung. tepatnya didaerah Cikadut, saluran air dipinggiran jalan dan struktur daerah yang menurun pada daerah tersebut, berpotensi terjadinya banjir yang bakal sering dirasakan oleh warga sekitar, sebut saja Bn, “sudah menjadi hal yang biasa, jika hujan turun disepanjang jalan Cikadut ini selalu terjadi banjir harian”.
Kesadaran masyarakat Cikadut mungkin kurang terhadap lingkungan pada daerah tersebut, dengan ulah warga setiap hari atau orang yang tidak sadar akan keselamatan sendiri yang selalu saja dengan biasa membuang sampah pada aliran air di sepanjang jalan Cikadut tersebut, ketika hujan turun, dan banjir dengan kedalaman selutut orang dewasa sudah menjadi teman warga Cikadut ini, tidak merasa risih dengan keadaan tersebut, anehnya pemerintah daerah ( PEMDA ) sudah sering melakukan renofasi terhadap selokan-selokan atau parit disepanjang jalan cikadut, adapun dengan pelebaran dan pembersihan yang dilakukan tetapi tetap saja kejadiannya seperti ini.
Pada kasus seperti ini mungkin harus ada ketegasan terhadap kesadaran masyarakat Cikadut atau penyuluhan yang harus dilakukan pemerintah daerah   ( PEMDA ) terhadap banjir yang selalu terjadi pada wilayah Cikadut. Bukan hanya itu, tetapi perlu diterapkannya suatu bentuk kerjasama pemerintah daerah ( PEMDA ) dan masyarakat cikadut dalam menuntaskan kasus seperti ini, agar masyarakat lain atau pengguna jalan yang lalu-lalang dijalan tersebut juga dapat merasakan kenyamanan terhadap berkendaraan, memang sulit jika hal ini dilakukan dengan waktu yang cukup singkat, tetapi bisa saja hal tersebut dilakukan dengan cepat jika ada suatu bentuk gotong royong masyarakat dan pemerintah daerah melakukan kembali pembersihan dan renofasi selokan-selokan atau parit ini dengan maksimal, dengan dibuatnya struktur kerja tersebut setidaknya usaha yang dilakukan tidak akan sia-sia dan mungkin warga dan masyarakatnya akan memperoleh hasil yang cukup memuaskan dalam proses yang mereka lakukan dalam menanggulangi banjir  harian tersebut jika hujan turun.


Jufli Fauzi ( t1 )


Senin, 08 November 2010

Bikers Brotherhood komunitas yang patut dibanggakan..

Terbentuknya club motor ini terjadi dipenghujung dekade 1980-an.
Tiga tahun pertama sejak dicetuskan sebagai sebuah kumpulan, komunitas ini mirip sebuah gerombolan yang tidak memiliki visi serta tujuan yang jelas. Namun mereka memiliki titik-titik sakral yang dianggap strategis sebagai tempat berkumpul pada setiap akhir pekan, diantaranya adalah kawasan pelataran parkir Panti Karya, Jalan Merdeka Bandung, atau tempat tinggal salah satu anggota kumpulan, Bebeng dan Bobby dibilangan Jalan Tubagus Ismail Bandung.
Sesekali, mereka juga terlihat kumpul dan kongkow di Seni Rupa ITB, karena beberapa anggota kelompok tersebut kuliah disana. Akhirnya, karena belum memiliki identitas jelas, kelompok ini disebut ‘Barudak Motor Inggris’ atau D Motor, dengan logo bayi atau malaikat kecil bersayap yang mengenakan helm kulit dan google serta ngeukeupan atau mendekap kunci Inggris.
Anggota kelompok makin bertambah, perlu tempat baru untuk berkumpul. Jadilah rumah Erwin di Jalan Diponegoro No.1 sebagai markas. Konon dari tempat tersebut muncul gagasan yang kelak tercatat dalam sejarah dan menjadi cikal bakal Bikers Brotherhood MC. Pada perkembangannya, mereka yang berkumpul disana disebut sebagai generasi perintis alias SS Diponegoro.
Awalnya dalam kelompok ini tidak dikenal seorang pemimpin atau bahkan aturan baku layaknya sebuah organisasi yang memiliki AD/ART. Namun dari dinamika yang berkembang, kini putaran roda organisasi dikuasakan pada satu figur se-level ketua yang disebut sebagai El Presidente. Sepanjang sejarah berdirinya klub fenomenal ini, tercatat beberapa orang El Presidente pernah memegang tongkat komando.
Masing-masing mereka adalah Lucky ‘Uci’ Hendrawan, Benny ‘Bebeng’ Gumilar, Yusuf ‘Papeuh’ Sugandi, Tegep Octaviansyah, Enggar ‘Eeng’ Santosa dan R. Oetomo Hermawan. Bahkan pada kepengurusan itu, seorang El Presidente didampingi oleh External Captain (Budi Dalton) dan Internal Captain (Ayi Tatto), Agung Gonzales, dan sekarang tongkat ketua di pegang oleh El Presidente Budi Dalton.
Bikers Brotherhood dengan jumlah anggota dan tingkat selera bermotornya yang luar biasa, kini memiliki 5 chapter, yaitu East Java, Sragen, Bali, Lombok dan Bandung sebagai Mother Chapter. Kini tengah dijajagi untuk membentuk Chapter di DKI Jakarta. Starata keanggotaan disusun berdasarkan hierarki tertentu.
Dengan terbentuknya jajaran generasi Hell, dalam usia yang telah menginjak tahun ke-20, Bikers Brotherhood telah melengkapi diri dengan berbagai tingkatan generasi serta klasifikasi anggota, mulai dari Members of Bikers Brotherhood Heaven, Angel, Life Member, Honorary member, Virgin dan Prospect.
Klub motor ini juga memiliki Vigilante, barisan tatib bernyali besar dan cukup profesional dalam menjalankan tugasnya, terutama untuk menertibkan intern anggotanya atau saat ada gangguan dari luar. Namun kekuasaan tertinggi ada pada Chamber of Tribe alias musyawarah yang dihasilkan dari lebih 70 persen anggota dan pendiri BB.
Satu yang tak pernah berubah dari kelompok ini, adalah rasa persaudaraan dan kebersamaan serta saling menghargai sesama anggota.
 Banyak yang beranggapan bahwa menjadi seorang Bikers Brotherhood MC itu mudah, anggapan tersebut seratus persen salah dan akan menjadi mentah ketika kita coba memahaminya hingga relung pemikiran dan perenungan yang terdalam. Hal ini terjadi bukan hanya pada pemahaman masyarakat umum saja bahkan beberapa orang yang sudah menjadi anggota sekalipun masih ‘dibingungkan’ oleh istilah brotherhood. Yang dalam bahasa Indonesianya berarti “persaudaraan”. Oleh sebab itu melalui tulisan ini kami dari Dewan Adat Bikers Brotherhood MC (BBMC) mencoba untuk memaparkannya.
Kata “Bikers” (pengendara) untuk sementara kita kesampingkan terlebih dahulu, sebab semua orang akan dengan mudah mengatakan bahwa dirinya seorang bikers. Asal punya kendaraan dan berkendaraan maka jadilah ia seorang bikers, namun tidak demikian dengan kata “Brotherhood”. Tidak semua orang mampu memahaminya, terlebih lagi untuk mempraktekannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Persaudaraan merupakan suatu sifat khas yang muncul di dalam lingkungan tertentu, bisa dalam wujud keluarga yang terikat oleh hubungan darah ataupun kelompok sosial yang lebih luas semisal organisasi yang mempunyai visi dan misi tertentu. Keterikatan atas adanya tujuan yang sama inilah istilah persaudaraan (brotherhood) ini terlahir dan saat ini lebih dikenal dengan sebutan Bikers Brotherhood MC.
Dalam kaca mata Bikers Brotherhood MC rasa persaudaraan menjadi titik tolak dan tolok ukur kualitas manusia, siapapun orangnya. Maka dari itu bagi setiap anggota keluarga BBMC diperlukan kesungguhan untuk membuktikan bahwa dirinya memiliki rasa persaudaraan, sebab rasa tersebut menjadi bukti atas kualitas dirinya sebagai manusia. Tidak hanya sebagai mahluk manusia biasa tetapi hingga mencapai derajat “manusia unggul paripurna”. Namun demikian pada saat ini tentu saja baru dalam tataran konsep keluarga (organisasi) yang cenderung bersifat uji-coba namun bukan berarti tanpa kesungguhan

Rabu, 03 November 2010

CUACA KOTA BANDUNG TIDAK STABIL LAGI

Cuaca kota Bandung sekarang sedang dalam musim pancaroba, kita tidak dapat mengira cuaca lagi untuk saat sekarang ini, karena semua tidak pasti, seperti kemarin tepatnya tanggal 03 November 2010, pagi hari itu matahari terbangun dari tidurnya, menyinari kota Bandung dan menghangatkan pagi yang masih diselimuti setetes embun yang menyegarkan, tidak terasa jam berputar layaknya seperti roda kehidupan yang setiap detik meninggalkan kita dari waktu ke waktu, kira-kira pukul 09 : 00 wib, ketika saya terbangun dari tidur yang lelap, masih dapat dihitung waktu yang berjalan dan masih sangat dekat dengan waktu pagi tadi, namun siapa sangka berselang hanya beberapa jam kota Bandung tiba-tiba diselimuti oleh awan gelap, hujanpun turun nyaris tanpa jeda dan sangat deras mengguyur kota Bandung, dan mengakibatkan banjir dibeberapa daerah kota Bandung seperti di wilayah BaleEndah dan Dayeuh Kolot dan daerah daerah lainya. Dan juga mengakibatkan kota Bandung menjadi kotor dan sampah ada dimana-mana.
Faktor penyebabnya ini dibuat oleh tangan manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti illegal longging, pencemaran lingkungan, pembuangan sampah dengan sembarangan, dan pembuangan limbah pabrik ke sungai. Faktor penyebab lainya selain iklim global adalah pencemaran udara dari sumber bergerak seperti kendaraan bermotor dan pencemaran dari sumber tidak bergerak seperti industri, rumah tangga,kebakaran hutan. Dimana dampak dari sumber pencemaran tersebut mengandung zat-zat yang berbahaya bagi manusia seperti, hidrokarbon, nitrogen oksida, karbon monoksida, debu, yang kapan saja dapat merusak organ tubuh manusia dan kematian, kemudian cuaca hujan yang kapan saja dapat terjadi, baik pagi, siang dan malam hari, keadaan ini juga dapat berdampak buruk bagi segala faktor, baik kesehatan, keselamatan, dan mata pencaharian, dan dampak lainya seperti kebanjiran mengakibatkan masyarakat kehilangan rumah dan ada juga yang harus mengungsi ke daerah lain. Sudah jelas semua dikarenakan ulah kita juga, yang tidak berfikir sebelum membuang sampah dimana saja, kemudian pembakaran yang kerap terjadi didalam kehidupan rumah tangga, maupun pabrik-pabrik kecil yang sudah jelas menimbulkan asap, dan kendaraan bermotor di Bandung sudah sangat memadati kota ini, dan orang orang yang melakukan ilegal longging mengakibatkan kebanjiran.
Tidak terbayangkan lagi polusi yang dikeluarkan per harinya dari kenalpot kendaraan tersebut. Bisa kita bayangkan kota ini lama-lama berubah menjadi kota yang gelap karena asap kendaraan dan sudah tercemari oleh ulah kita sendiri dan kota ini menjadi kota yang tidak sehat. Untuk itu marilah kita cegah dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan cuaca (iklim) ini, dan marilah kita kembalikan ekosistem yang hilang oleh ulah kita sendiri dengan dapat menghasilkan gas rumah kaca, antara lain dari kendaraan bermotor, upaya yang dilakukan yaitu mengurangi emisi gas buangan. Pola penanganan sampah agar tidak dibuang atau dibakar sembarangan, dan memperbanyak ruang terbuka hijau, penanaman pohon, dimana manfaatnya dapat kita rasakan untuk masa depan anak cucu kita, untuk itu segenap masyarakat harus sadar dan pemerintah kota Bandung harus lebih lagi berusaha untuk dapat menciptakan Bandung sebagai kota kembang yang indah, bukan menjadi kota Bandung yang kotor, bila perlu membuat peraturan daerah mengenai pola penanganan terhadap dampak-dampak negatif tersebut, dengan menekankan kepada seluruh masyarakat kota Bandung agar menyadari akan semua yang terjadi di kota Bandung ini.
Hal yang perlu kita lakukan agar terciptanya kota Bandung yang bersih, indah,dan jauh dari kebanjiran adalah kesadaran diri kita masing masing. Mulai dari hal hal kecil sampai hal hal yang besar seperti membuang sampah pada tempatnya, penanaman pohon, mengolah kembali limbah pabrik, menindak keras orang orang yang melakukan ilegal longging. Oleh sebab itu marilah kita semua menjaga dan melestarikan kota Bandung ini. Masih banyak hal hal lain yang perlu kita lakukan agar kota Bandung ini jauh dari berbagai masalah dan musibah, oleh sebab itu marilah kita berusaha mewujudkan kota kita ini menjadi kota yang indah seperti dulu kala, agar di tahun 2011 nanti kota Bandung mendapatkan penghargaan kota Adipura.

Jufli Fauzi (T-3)

Selasa, 19 Oktober 2010

Seni Lukis Transforma [ self ] "Ritus, garis, ruang"

Ritus, garis, ruang menjadi salah satu penanda dalam lukisan-lukisan Widi S Martodiharjo. Semua lukisan dengan teknik drawing menggunakan media kertas khusus ini dikemas dalam pameran tunggal kedua beliau dengan tajuk “Transforma [Self]” di Esp’ Art Gallery, CCF Bandung, Jalan Purnawarman 32, mulai 11-21 oktober 2010.

MAHAKARYA TRANSPORMA (self)

Bandung (11-21/10/2010), Widi S Martodiharjo kali ini menyajikan secara lengkap sebuah mahakarya yang spektakuler, lukisan-lukisan dengan teknik drawing pada media kertas khusus. pameran seni lukisan tunggal bertempat di gedung CCF- Galerry Esp’ Art, Pusat Kebudayaan Perancis  jln. Purnawarman Bandung.

Pada pameran tunggal kali ini, Pelukis ingin menyampaikan sebuah transprorma (self) yaitu transpormasi manusia yang paling mendasar pada sebuah hubungan yang sinergis antar god, man, and nature, dimana pelukis arclyc paint (bollpoint pens) hanya ada dua pelukis di Indonesia, karena biasanya pelukis hanya membuat karyanya diatas kanvas, bukan diatas kertas (paper).
 contoh hasil mahakarya Widi S martodiharjo

Tujuan Widi dalam pameran tunggalnya, untuk menyampaikan satu sarana edukasi bagi kolektor “baru eksis” untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap karya seni rupa Indonesia yang saat ini sedang “belajar menjadi” Indonesia. Tanggal 20/10/2010) akan diadakan kembali forum diskusi oleh kuratornya Bambang Subarmas, beserta moderator K. Firmansyah, pukul 15:00 wib.


oleh Jufli Fauzi  

Selasa, 12 Oktober 2010

Pembangunan Hotel Trans dan Trans Studio di BSM ( Bandung Super Mall )


pengerukan dan pemasangan pondasi pada Hotel Trans dan studio trans tersebut di perkirakan menjadi pelopor pertama di kota Bandung, selain lokasi yang strategis, juga mencatat sejarah paling besar di Bandung.
Pembanguan tersebut di perkirakan memakan waktu paling lama 3 tahun, dari selang satu bulan pembangunan ini, Proyek indopora total bangun persada Jakarta yang terjun kelapangan dalam pembangunan tersebut.

Trans Studio Bandung, “the most spectacular indoor theme park” 


Terletak pada bagian belakang gedung BSM ( Bandung Super Mall ) ini juga tengah di bangun
Trans Studio bandung, rencananya gedung Trans Studio bandung ini adalah yang pertama kali di kota Bandung dan Trans Studio Trans no satu terbesar sejawa  barat.
Dampak dan Pengaruh Dari Proyek Pembengunan Dengan adanya proyek pembangunan tersebut, berbagai hal yang terjadi setiap harinya, seperti kemacetan di sepanjang jalan menuju kiara condong dan arus sebaliknya, dan debu yang di akibatkan oleh pengerukan dan keluar masuknya truk dari proyek pembangunan ini di sekitar BSM, pembangunan ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga tahun kedepan lamanya, masyarakat yang tinggal berada dekat dengan BSM ( Bandung Super Mall ) ini juga merasa resah dengan debu yang setiap harinya bertambah banyak, bisa jadi kesehatan terhadap masyarakat daerah sekitar dan orang yang melewati daerah tersebut juga merasa terganggu pada pernafasan, jika tidak ada kebijakan dari pihak yang bertanggung jawab dalam pembangunan hotel trans tersebut.

Kompetisi Point Blank terbesar di Indoesia by Nico octo van roy S

Point Blank(PB)  merupakan game online yang sedang booming saat ini, hampir setiap game online mania pasti sudah mendengar atau sering memainkannya. Game dengan taksis perang ( tactical first-person shooter –FPS) yang dikembangkan oleh Zepetto dan dipublikasikan oleh Ncsoft. Game ini sudah diedarkan di South Korea, Thailand, Russia, serta Indonesia.
Dikarenakan  oleh antusias dari penggemar Game Online di Indonesia maka diadakanlah Kompetensi Point Black.yang  memperebutkan tropy serta uang sebesar Rp300 juta. Kompetisi ini juga terbesar di Indonesia sebagai kompetensi Game Online. 
Ada pun jadwal kegiatan kompetisi Point Blank babal penyisihan ini telah dimulai dari Kota Bandung pada tanggal 8 sampai 10 Oktober. Serta final nya pada tanggal 12 Oktober 2010  pada hari ini di DIGITAL LOUNGE BLISS jln.Pasteur no.11 a bandung. adapun hasilnya yaitu Juara pertama di menangkan oleh Tim Legend Dilo yang merupakan tuan rumah dari Digital Lounge Bliss tersebut  serta Juara kedua di peroleh oleh tim FPF TRPU.Legend Dilo,Tim yang terdiri dari 8 orang ini telah menyisihkan 115 tim,dimana setiap grup terdiri atas 16 tim peserta.
Para pemenang dari Kota Bandung ini akan berkompetisi lagi dengan pemenang dari Kota-kota lain sampai akhirnya masuk ke grand final yang diadakan di jakarta.
Jadwal penyisihan dari Kota lain diadakan secara serentak di Batam, Makasar, Bali pada tanggal 15 sampai 17 Oktober. Serta tanggal 22 sampai 24 Oktober diadakan di Semarang, Palembang, dan Bangka Belitung. Tanggal 19 sampai 21 November diadakan di Jakarta.
Final akan diadakan 4 sampai 5 desember di kota Jakarta.