Bandung-23/01/2011. Semakin rusaknya jalan raya yang berada di pusat kota bandung yaitu sekitaran jalan Dipati Ukur, jalan Dipenegoro, jalan singa perbangsa, dan jalan sentot alibasyah.Telah mengakibatkan sering nya kemacetan. yang imbas nya menjadi rahasia umum.Kendaraan lain yang melintas di jalan tersebut harus berhati-hati, ini mungkin dikarenakan masalah konstruksi lainnya, secara teori, jalan rusak karena beban. Kerusakan jalan agak berbeda dengan kerusakan bangunan sipil lainnya, seperti jembatan. Pada jembatan, misalnya, jika dibebankan dengan beban yang lebih besar dari batas maksimum, maka jembatan akan langsung ambruk. Pada jalan, kerusakan disebabkan repitisi atau pengulangan beban. Artinya beban kendaraan berat sekali lewat mungkin tidak akan menyebabkan kerusakan jalan. Tetapi jika terus menerus jalan akan mengalami kerusakan. Artinya kerusakan jalan adalah disebabkan oleh 'kelelahan' akibat beban berulang. Hampir semua jalan di kota Bandung menggunakan campuran agregat (batu pecah) dan aspal. Musuh utama aspal adalah air, karena air bisa melonggarkan ikatan antara agregat dengan aspal. Kerusakan yang umum terjadi di jalan-jalan dalam kota adalah adanya air yang menggenangi permukaan jalan. Pada saat ikatan aspal dan agregat longgar karena air, kendaraan yang lewat akan memberi beban yang akan merusak ikatan tersebut dan permukaan jalan pada akhirnya. Tipikal kerusakan karena pengaruh air adalah lubang. Sekali lubang terbentuk maka air akan tertampung di dalamnya sehingga dalam hitungan minggu lubang yang semua kecil dapat membesar dengan cepat. Itulah sebabnya kerusakan jalan sering dikatakan bersifat eksponensial.
Ketika ikatannya longgar pun, sebenarnya tidak masalah kalau tidak ada beban. Namun, ketika ikatannya longgar lalu ada kendaraan lewat, inilah yang mengawali kerusakan. Awalnya muncul lubang kecil. Air kemudian masuk lagi ke lubang tersebut. Akhirnya, lobang yang kecil tadi semakin membesar. Hubungan kerusakan jalan terhadap waktu terjadi secara eksponensial.
Sebenarnya, ketika jalan didesain, ia harus kuat terhadap beban lalu lintas. Umur rencana lima tahun umumnya diterapkan untuk jalan baru. Jalan yang rusak karena beban biasanya bercirikan retak dan kadang disertai dengan amblas.
Telah
banyak keluhan yang sudah dilontarkan buat pemerintah untuk perbaikan
jalan raya tersebut .Sebaliknya
saat musim kemarau tiba, banyak debu yang bertebaran hingga mengotori
rumah warga. awalnya memang sudah diperbaiki, namun karena
volume kendaraan yang sangat banyak maka kerusakan terjadi kembali.
semoga
pemerintah dapat merubah program perbaikan jalan yang lebih baik dan
menjanjikan buat kesejahteraan masyarakat Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar